Materi Pendidikan Agama Buddha Kelas XI SMA/SMK
Materi : SILA
Sub Materi : Penerapan Pancasila Buddhis dalam kehidupan sehari-hari
Sila 1 Pancasila Buddhis
Materi : SILA
Sub Materi : Penerapan Pancasila Buddhis dalam kehidupan sehari-hari
Saat Pengambilan gambar
Sila 1 Pancasila Buddhis
Panatipata veramani sikkhapada samadiyami (aku bertekad akan melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup)
Yaitu aku bertekad akan melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup. Kita sebagai umat Buddha seharusnya menghindari diri dari pembunuhan makhluk hidup. Kita tidak boleh membunuh baik dari hewan yang paling kecil seperti semut, kutu sampai hewan yang besar.
Suatu pembunuhan telah terjadi apabila terdapat lima faktor, yaitu:
- Ada makhluk hidup.
- Mengetahui bahwa makhluk itu masih hidup.
- Berniat untuk membunuh.
- Melakukan usaha untuk membunuh.
- Makhluk tersebut meninggal karena usaha itu (Tim Penyusun :2003:29).
Apabila terdapat faktor dalam suatu tindakan pembunuhan, maka telah terjadi pelanggaran sila pertama. Karena sila sangat berpengaruh pada kamma, dan kamma inilah yang akan membawa kemana kita akan terlahir kembali. Untuk itu hindarilah diri kita dari perbuatan pembunuhan. Senantiasa menginginkan kesejahteraan bagi semua makhluk dilandasi dengan rasa cinta kasih. Jadi seorang umat yang melanggar pembunuhan hidupnya tidak tenang, umurnya relatife pendek, dan cenderung memiliki penyakit.
Dalam Samyutta Nikaya (III, 15) Buddha mengajarkan bahwa “pembunuh melahirkan pembunuh”. Di kisahkan seperti cerita dari keturunan Raja Bimbisara. Keturunan Raja Bimbisara ini adalah mereka yang membunuh ayahnya masing-masing. Salah satunya adalah anak dari Raja Bimbisara yaitu Raja Ajatasattu yang membunuh Raja Bimbisara atau ayahnya. Ini adalah kisah singkat mengenai pembunuh melahirkan pembunuh.
Materi tersebut di ilustrasikan dalam sebuah tayangan video oleh siswa siswi SMAN 2 Sukorejo Kendal Jawa Tengah.
Berikut video pembelajaran tersebut :
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.
Namo Buddhaya,
ReplyDeleteBapak Widi...
Sungguh luar biasa karya bapak,
Semoga menjadi inspirasi para pangajar Budhhis di seluruh Indoneisa..
Salam Sukses...
Bapak Adi - Tangerang
Namo Buddhaya,
DeleteBapak Adi,
Terimakasih atas apresiasinya. kami masih dalam tahap belajar, tentu
juga masih banyak kekurangan.
Semoga demikian, harapan kami hanya semoga karya kami bermanfaat untuk
pendidikan Buddhis di Indonesia.
Salam sukses juga,,,,