Guru, dalam filosofi Jawa adalah orang yang bisa di "Gugu dan di Tiru", Artinya : digugu = dipercaya, diikuti, dijadikan rujukan dan ditiru = ya artinya dicontoh, menjadi panutan. Tak dapat dipungkiri betapa besar jasa guru-guru kita, tanpa ketekunan dan kesabaran beliau-beliau ini tentu kita tak akan sehebat seperti sekarang (apapun keadaannya dibanding dengan tanpa hadirnya guru), apalagi guru yang memiliki terobosan-terobosan yang brilian agar para muridnya menjadi faham akan ilmu yang diajarkannya. Hal ini karena esensinya seorang guru yang baik adalah yang dapat menyampaikan ilmu yang dimilikinya pada anak didik dengan bahasa atau cara-cara yang mudah dipahami oleh muridnya tersebut. Dengan demikian, anak didiknya mampu mencerna ilmu yang disampaikan dengan pemahaman yang benar. Tentu akan sangat disayangkan apabila seorang guru yang memiliki ilmu yang tinggi tapi tidak dapat mentransfernya pada anak didik, hanya karena tak dapat menyampaikannya dengan bahasa atau tingkat pemahaman yang cocok untuk anak didiknya
Sejak tahun 1999, saya memulai karier sebagai guru dengan label wiyata bakti, banyak angan dan impian yang terlintas dalam setiap laangkahku. Hingga pada akhirnya per 1 januari 2005 aku menjadi guru tetap (baca PNS), segenap impian dan harapanku makin membubung tinggi untuk bisa menjadi guru yang berprestasi, bisa berkarya dan mampu memberi inspirasi bagi murid muridku.
Kini, dengan segenaap kemampuanku aku terus berusaahaa untuk menjadi guru yang kreatif, inovatif dan terus berkarya karena aku bangga menjadi guru.
SELAMAT HARI GURU 2015, MARI KITA TERUS BERKARYA,KREATIF DAN INOVAIF SERTA TETAP BERMARTABAT. TETAP SEMANGAT
motivasi yang sangat luar biasa, semoga saya dapat berjumpa langsung lg dengan bapak
ReplyDeleteTerimakasih,,,
DeleteSemoga ada kesempatan..
Salam sukses selalu...