Bendera Buddhis dirancang oleh Henry S.Olcoot, kolonel kebangsaan Amerika yang beragama Buddha tahun 1888 dan di akui sebagai lambang pemersatu umat Buddha sedunia. Terinspirasi dari warna sinar tubuh (aura) Buddha masing-masing warna seperti pada gambar, memiliki arti. Di Indonesia warna Biru melambangkan Bhakti, Kuning : Kebijaksanaan, Merah : CInta Kasih, Putih : Kesucian, Jingga : Semangat dan warna campuran melambangkan gabungan dari kelima sifat tersebut.
Warna-warni pada bendera Buddhis adalah warna biru, kuning, merah, putih, dan jingga atau merah muda yang disusun secara vertikal, ditambah garis vertikal keenam yang terdiri dari lima warna yang disusun horizontal. Setiap warna mempunyai arti berbeda. Warna-warni horizontal melambangkan perdamaian abadi dari ras-ras yang ada di dunia dan keharmonisan dalam kehidupan bersama. Warna vertikal melambangkan perdamaian dunia.
Makna bendera Buddhis adalah tidak adanya diskriminasi ras maupun kebangsaan, kedaerahan, atau warna kulit, bahwa semua makhluk berpotensi mencapai kesucian menjadi Buddha dan memiliki karakteristik kebuddhaan.
Makna Panji Buddhis Enam Warna atau Sadvarna Dvhaja:
1. Biru (Nīla) dari warna rambut Sang Buddha melambangkan bakti atau pengabdian,
2. Kuning emas (Pīta) dari warna kulit Sang Buddha melambangkan kebijaksanaan,
3. Merah tua (Lohita) dari warna darah Sang Buddha melambang cinta kasih,
4. Putih (Odāta) dari warna tulang dan gigi Sang Buddha melambang kesucian,
5. Jingga (Manjesta) dari warna telapak tangan, kaki dan bibir Sang Buddha yang melambangkan semangat,
6. Gabungan kelima warna di atas (Prabhasvara) melambangkan gabungan kelima faktor yang tersebut di atas (makna sebenarnya istilah Prabhasvara adalah bersinar sangat terang atau cemerlang).
0 komentar:
Post a Comment