Dalam Buddhisme, teratai (lotus) dikatakan mewakili prinsip hukum sebab dan akibat, dimana setiap tindakan atau pikiran menyebabkan efek, yang dapat dialami baik dalam kehidupan ini atau di kehidupan yang akan datang. Bunga teratai (lotus) ini dapat muncul dari kolam yang kotor, tapi masih tetap tak tersentuh dan ternoda oleh kotoran dan lumpur di sekitar kolam. Hal yang unik dari bunga ini diyakini melambangkan semangat, kelahiran kembali, kecantikan, kesuburan, dan kebangkitan. Bunga teratai (lotus) membentuk prinsipprinsip dari 8 jalan Buddhis, salah satu ajaran tertinggi Sang Buddha. Bunga teratai (lotus) mengangkat dirinya sendiri ke atas air yang berlumpur, yang merupakan lambang mencapai pencerahan spiritual. Meskipun akarnya di dalam lumpur, teratai (lotus) tumbuh ke atas, dan naik menuju cahaya. Dengan kata lain, itu merupakan perjalanan dari kegelapan ke arah terang yang penuh pengetahuan atau kebijaksanaan, Om mani padme hum.
Warna-warna yang berbeda dari teratai (lotus) memiliki simbolisme spiritual dalam Buddhisme. Teratai (lotus) merah muda adalah teratai (lotus) tertinggi, yang menunjukkan pencerahan tertinggi dan berhubungan dengan Buddha, teratai (lotus) biru melambangkan kebijaksanaan, teratai (lotus) putih diartikan kesempurnaan spiritual, dan teratai (lotus) merah melambangkan hati. Menurut mitos, Sang Buddha muncul secara ajaib dari teratai (lotus). Beberapa legenda juga mengatakan bahwa bunga teratai (lotus) muncul di setiap tempat di mana Sang Buddha menapakkan kakinya.
Teratai melambangkan kesucian, hidup di kolam berlumpur tetapi teratai menghasilkan bunga yang begitu indah yang tak ternoda oleh lumpur. Bunga teratai tidak terpengaruh oleh lingkungannya yang kotor, ia tetap indah dan bersih maka kita harus mencontoh sifat teratai ini.
Kadang kita dikelilingi oleh lingkungan dan teman-teman yang jahat, tidak suka berbuat baik, kikir, tidak gemar berdana, malas belajar, dan sebagainya. Namun hendaknya kita tidak terpengaruh oleh mereka. Ibarat terati kita harus menjadi baik dimana pun kita berada.
0 komentar:
Post a Comment